Puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DLH PPU Launching Program Proklim 11 Desa/Kelurahan

Focuskaltim.com, Penajam – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Hamdam menghadiri serta melaunching Program Kampung Iklim (Proklim) di 11 desa/kelurahan se-Kabupaten PPU, Kamis (14/09/2023). Kegiatan ini diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU dalam rangka memperingati Hari Puncak Lingkungan Hidup Sedunia di Tahun 2023.
Tampak hadir Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setkab PPU, Nicko Herlambang, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) PPU, Satriyani Sirajudin Hamdam, Kepala DLH PPU, Tita Deritayati, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab PPU dan Lurah/Kepala Desa se-Kabupaten PPU serta tamu undangan yang lain.
Saat dijumpai, Bupati PPU, Hamdam mengatakan jika di tahun 2023 ini hanya 11 desa/kelurahan masuk dalam katergori Kampung Iklim. 11 desa/kelurahan yang terpilih itu terdiri dari 6 kelurahan dan 5 desa se-Kabupaten PPU.
“Tempat lain di PPU masih potensial untuk dijadikan Kampung Iklim namun ada kriteria yang belum dipenuhinya. Karena ada kritaria-kriteria yang sudah ditetapkan bedasarkan petunjuk teknisnya sehingga yang bisa kita launching baru 11, diantaranya 5 desa dan 6 keluruhan,” terang Hamdam.
Ditahun 2023 ini, kelurahan yang terpilih sebagai kampung iklim yaitu, Kelurahan Gunung Seteleng, Kelurahan Petung, Kelurahan Tanjung Tengah, Kelurahan Waru, Kelurahan Pemaluan, Kelurahan Maridan dengan kategori Pratama.
Sedangkan, untuk 5 desa terpilih sebagai Kampung Iklim yaitu Desa Rintik, Desa Babulu Laut, Desa Babulu Darat, Desa Bangun Mulya dengan kategori Madya dan untuk Desa Telemow masuk dalam kategori Utama. Di tahun 2022 kemarin ada 1 kelurahan, yaitu Kelurahan Kampung Baru dan masuk dalam katergori Madya.
“Desa atau kelurahan yang masuk dalam program Kampung Iklim itu tentu sudah memenuhi kriteria yang ditentukan. kita berharap, kalau bisa seluruh wilayah (desa/kelurahan) di Kabupaten PPU masuk dalam Kampung Iklim,” ungkapnya.
Ia juga mengharapkan agar ini bisa menjadi budaya bagi masyarakat PPU dalam bentuk mencintai lingkungan. Tujuannya agar pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) lingkungan sekitar.
“Harapan saya sebenanya bagaimana supaya ini terus menjadi budaya sehari-hari kita untuk terus mencintai lingkungan, tidak harus karena ada penghargaan baru kita sibuk mengurusi lingkungan. Tapi harus sudah menjadi kebiasaan yang sudah membudaya, sehingga dinilai dan tidak dinilai masyarakat akan tetap peduli untuk menjaga lingkungannya,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala DLH PPU, Tita Deritayati menambahkan desa/kelurahan se-Kabupaten PPU pada tahun 2023 ini hanya 11 desa/kelurahan di jadikan kampung iklim, Karena ada satu kelurahan yan sudah di tetapkan sebagai Kampung Iklim di Tahun 2022 kemarin.
Ia juga menjelaskan, salah satu kriteria dipilihnya sebagai Kampung Iklim yaitu bagaimana memanfaatkan air hujan, ketahanan pangan serta pemanfaatan pupuk organik. Ia juga mengharapkan dalam kegiatan Proklim ini tidak berhenti sampai pada penghargaan dan apresiasi saja, tetapi nantinya akan ada kegiatan pengembangan lagi.
“Tahun depan diupayakan lebih banyak lagi kelurahan/desa jadi kampung iklim. Tapi, kami juga fokus mengembangkan agar kampung iklim yang ada saat ini tetap berkelanjutan,” pungkasnya. (Adv/Humas)