DKP PPU Sebut Perlu Gencarkan Optimalisasi Lahan Tidur untuk Cegah Krisis Pangan

Focuskaltim.com, Penajam – Kepala Seksi Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Penajam Paser Utara (PPU), Sri Harijanto, atau akrab disapa Sri, mengungkapkan langkah strategis pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi krisis pangan di wilayahnya.
“Kita kemarin juga rapat akhir tahun mengantisipasi krisis pangan. Makanya kemarin Pj Bupati mengecek ada lahan-lahan yang masih tidur,” ujar Sri.
Sri menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama dalam mengaktifkan lahan tidur adalah keterbatasan sarana pengairan. Untuk mengatasi hal ini, pihaknya tengah mencari solusi untuk mengaktifkan lebih dari 40% lahan tidur yang mencapai 14 ribuan hektare.
Saat ini, sebagian lahan tersebut telah difungsikan untuk pertanian padi sawah dan hortikultura, namun masih terdapat sejumlah lahan yang belum termanfaatkan secara optimal.
“Pertama, karena sarana pengairan yang masih terbatas, nah solusinya bagaimana caranya mengaktifkan 40% lebih lahan tidur kita dari lahan potensial kita 14 ribuan hektare yang sudah dikerjakan fungsional dari lahan padi sawah dan hortiknya yang masih kurang,” jelas Sri.
Menyikapi kondisi ini, pemerintah daerah PPU berusaha mencari solusi terbaik untuk mengoptimalkan lahan tidur tersebut. Salah satu strategi yang diterapkan adalah mengidentifikasi wilayah-wilayah yang tidak hanya dapat dijadikan sentral tanaman padi, tetapi juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai area hortikultura, termasuk tanaman sayuran dan buah-buahan.
“Nah ini yang jadi perhatian kita, jadi wilayah-wilayah mana yang bukan sebagai sentral tanaman padi bisa dikembangkan untuk hortikulturanya atau sayurnya atau buahnya. Jadi kita enggak perlu lagi konsumsi pangan dari luar. Salah satu gebrakannya adalah bangga mengonsumsi pangan lokal,” tegas Sri Harijanto.
Pihak DKP PPU juga berharap partisipasi aktif dari masyarakat setempat, khususnya dari desa dan kecamatan, dalam memantau potensi wilayah yang dapat dikembangkan sebagai lahan pertanian.
Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan upaya ini dapat berjalan efektif dan berhasil mengatasi tantangan krisis pangan yang dihadapi oleh daerah tersebut.
“Kita harap dari teman-teman desa dan kecamatan bisa memantau wilayah-wilayah mana saja yang bisa dikembangkan menjadi potensi pertanian,” pungkas Sri. (*)