Monev Bersama BPOM Samarinda, Pemkab Berharap Banyak Program Provinsi Masuk ke PPU

Focuskaltim.com, Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar monitoring dan evaluasi (monev) program nasional, Rabu (15/11/2023). Kegiatan tersebut dengan melibatkkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Samarinda.
Sebanyak tiga program nasional yang diselenggarakan BPOM Samarinda di Kabupaten PPU yaitu Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas dan Intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman.
Kadinkes Kabupaten PPU, Jansje Grace Makisurat mewakili Pj Bupati Makmur Marbun memberikan apresiasi atas program yang sudah diberikan ke masyarakat PPU terutama untuk memajukan daerah agar tidak tertinggal dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pemerintah daerah sangat mengapresiasi terima kasih banyak. Walaupun itu program nasional tetapi harus kita iringi dengan niat yang tulus untuk melakukanya demi kebaikan utamanya kita yang berada di PPU sebagai ibu kota negara yang baru,” katanya.
Sejauh ini, terang Grace pemerintah sudah banyak memberikan program-program yang dulunya tidak pernah ada di Kabupaten PPU. Bahkan, program tersebut hanya sampai di provinsi. Namun, dengan adanya IKN program nasional saat ini sampai ke Kabupaten PPU.
Oleh sebab itu, lanjut Grace pemerintah banyak memberikan program nasional ke Kabupaten PPU salah satunya yang di selenggarakan oleh BPOM Samarinda. Tentunya dengan program nasional yang diberikan oleh pemerintah agar masyarakat PPU mampu dan setara dengan masyarakat ibu kota.
“Jadi tujuannya kita seperti dicambuk dan berlari ini agar mampu bersaing dengan orang ibu kota dan tidak menjadi penonton cuman tengak tengok orang ibu kota. Tapi dengan cara seperti ini tentu kita mampu dan kita setara atau sama dengan orang ibu kota nantinya,” terangnya.
Ia juga mengharapkan program nasional yang diberikan oleh BPOM Samarida harus bisa dijalankan di Kabupaten PPU. Karena kedepannya daerah Benuo Taka ini akan menjadi daerah yang modern bahkan bisa menjadi kota besar.
“Jadi apa yang kita pelajari dan apa yang diberikan oleh BPOM harus kita manfaatkan atau kita gunakan dan manfaatkan bahkan kita akan menjadi pioner didaerah kita. Tentunya pemerintah akan mendukung setiap niatan baik yang datang dari manapun. Tentu pemerintah akan mensuport dan mengapresiasi,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala BPOM Samarinda, Sem Lapik juga menambahkan jika tiga program nasional ini sudah berjalan di PPU selama dua tahun di PPU. pada tahun 2022 kemarin sasarannya yaitu pasar Induk Penajam dan tiga desa di Kecamatan Sepaku.
“Di tahun 2023 ini sendiri kami (BPOM) juga mengintervensi Pasar Babulu dan tiga desa yang ada di Sepaku bahkan 15 sekolahan yang ada di Kabupaten PPU,” imbuhnya. (Adv/Diskominfo)