Komisi I DPRD Kaltim Minta Peningkatan TPP Pejabat Pemprov Kaltim Harus Diikuti Peningkatan Kinerja

Focuskaltim.com, Samarinda – Ketua Komis I DPRD Kaltim Bacharuddin Demmu mengapresiasi adanya penambahan penghasilan bagi pegawai negeri sipil (PNS) di Pemrov Kaltim. Namun, hal ini perlu dibarangi dengan adanya peningkatan kinerja para pegawai itu dalam pelayanan ke masyarakat.
Seperti diketahui, Isran Noor di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Kaltim pada September 2023 lalu menerbitkan Surat Keputusan Nomor 100.3.3.1/K.731/2023. Tentang Besaran Tambahan Penghasilan Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemprov Kaltim.
‘Demmu menekankan peningatkan TPP wajib diikuti dengan peningkatan kinerja pejabat teras di Pemprov Kaltim,” ujarnya, Jumat (17/11/2023).
Dalam SK itu tertuang penambahan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) di antaranya Sekprov Kaltim sebesar Rp99 juta per bulan, Asisten Sekprov sebesar Rp69,3 juta Selanjutnya, Inspektur Rp69,4 juta, kepala BPKAD dan Bappeda senilai Rp62,9 juta.
Sekretaris dewan, kepala dinas, kepala badan diganjar TPP sebesar Rp48 juta. Direktur RSUD Kelas A Rp46,5 juta, staf ahli gubernur Rp45 juta, Kasatpol PP Rp42 juta per bulan. Selain itu, pejabat setingkat kepala biro diberikan TPP antara Rp40,5 juta hingga Rp44,5 juta.
“Menjadi catatan kenaikan TPP pegawai ASN di lingkungan Pemprov Kaltim, juga harus dibarengi dengan peningkatan kinerja ASN, jadi jangan tunjangannya besar tapi kerjanya malas,” kata Demmu,
Berkaitan dengan itu pula, ia menegaskan bahwa peningkatan kinerja PNS juga sangat dibutuhkan. Hal ini harus sejalan dengan meningkatnya pelayanan publik.
“Jangan sampai TPP pegawai ASN naik, tapi realisasi program mereka di OPD-OPD justru berkurang, itu justru yang akan menjadi koreksi bagi ASN yang mengalami kenaikan TPP-nya,” tegasnya.
Demmu mendorong Sekprov Kaltim tidak segan mengevaluasi OPD yang kinerjanya tidak maksimal. DPRD Kaltim, melalui komisinya juga dipastikan akan mengawal berjalannya program ini.
“Sekprov Kaltim mendapatkan kenaikan gaji TTP, saya harapkan Ibu Sri Wahyuni, sebagai pucuk pimpinan tertinggi ASN di Kaltim, tidak segan mengevaluasi kinerja OPD-OPD yang tercatat masih kurang realisasi programnya,” tutup Demmu. (Adv/DPRD Kaltim)